Oleh :
Dr. ACHMAD SULAIMAN, MHA
PENDAHULUAN
Penyakit Diabetes Mellitus juga dikenal sebagai penyakit kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan system metabolism dalam tubuh, dimana organ prankreas tidak mampu memproduksi hormone insulin sesuai kebutuhan tubuh.
Insulin adalah salah satu hormone yang diproduksi oleh prankreas yang bertanggung jawab untuk mengkrontrol jumlah kadar gula dalam darah. Hormone insulin berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah.
TANDA DAN GEJALA DIABETES MELLITUS
Tanda awal yang dapat diketahui bahwa seseorang menderita Diabetes Mellitus atau kencing manis yaitu dapat dilihat langsung dari efek peningkatan kadar gula darah, dimana peningkatannya mencapai 160 – 180 mg/dL.
Penderita kencing manis (DM) umumnya menampakan tanda dan gejala dibawah ini ;
- Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak
- Sering atau cepat merasa haus
- Lapar yang berlebihan
- Frekwensi urine meningkat
- Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya
- Kesemutan atau mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan & kaki
- Cepat lelah dan lemah setiap waktu
- Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba
- Apabila luka atau tergores maka akan lambat penyembuhannya
- Mudah terkena infeksi terutama pada kulit
TIPE PENYAKIT DIABETES MELLITUS
- Diabetes Mellitus Tipe 1
Diabetes tipe 1 adalah diabetes yang bergantung pada insulin dimana tubuh kekurangan hormone insulin, dikenal dengan istilah Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM). Hal ini disebabkan hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pancreas. Diabetes tipe 1 banyak ditemukan pada balita, anak-anak dan remaja.
Pada penderita diabetes tipe 1 haruslah diperhatikan pengontrolan dan memonitor kadar gula darahnya, terutama pada anak-anak atau balita yang mana mereka sangat mudah mengalami dehidrasi, sering muntah dan mudah terserang berbagai penyakit.
- Diabetes Mellitus Tipe 2
Diabetes tipe 2 adalah dimana hormone insulin dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan semestinya, dikenal dengan istilah Non Insulin Dipendent Diabetes Mellitus (NIDDM). Hal ini dikarenakan berbagai kemungkinan seperti kecatatan dalam produksi insulin, resistensi terhadap insulin atau berkurangnya sensitifitas (respon) sell dan jaringan tubuh terhadap insulin yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin di dalam darah.
Ada beberapa sebab terjadinya resisten terhadap insulin, diantaranya factor kegemukan. Pada penderita diabetes tipe 2, pengontrolan kadar gula darah dapat dilakukan dengan beberapa tindakan seperti diet, penurunan berat badan, dan pemberian tablet diabetic.
KADAR GULA DALAM DARAH
Normalnya kadar gula dalam darah berkisar antara 70 – 150 mg/dL atau 4 – 8 mmol/I. namun demikian, kadar gula tentu saja terjadi peningkatan setelah makan dan mengalami penurunan diwaktu pagi hari bangun tidur. Seseorang dikatakan mengalami hyperglycemia apabila kadar gula dalam darah jauh diatas nilai normal, sedangkan hyperglycemia adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami penurunan nilai gula dalam darah dibawah normal.
Diagnose Diabetes dapat ditegakan jika hasil pemeriksaan gula darah puasa mencapai level 126 mg/dL atau bahkan lebih dan pemeriksaan gula darah 2 jam setelah puasa (minimal 8 jam) mencapai level 180 mg/dL. Sedangkan pemeriksaan gula darah yang dilakukan secara random (sewaktu) mencapai level antara 140 dan 200 mg/dL, terlebih lagi bila diatas 200 mg/dL.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar