Oleh :
|
PENDAHULUAN
Pengaturan makan
merupakan pilar utama pengelolaan diabetes mellitus (DM). Namun, sering kita
mendapat berbagai informasi yang tentang makanan dan DM dari berbagai sumber
yang tidak selalu benar. Informasi yang kurang tepat sering kali merugikan diabetisi
itu sendiri, antara lain tidak lagi dapat menikmati makanan kesukaan mereka.
Ada anggapan bahwa
menjadi penyandang diabetes sering dikaitkan dengan tidak boleh makan gula.
Memang benar bahwa gula dapat meniaikan kadar glukosa, namun perlu diketahui
bahwa sebagian besar makanan dapat menaikan kadar glukosa darah. Jadi yang
perlu dilakukan adalah makan sesuai kebutuhan kalori dan teratu dalam hal
jumlah, jenis, dan jadwal makan.
Mungkin para penyandang
DM ragu apakah makanan baginya harus terpisah dari makanan keluarga. Sebenarnya
anjuran pola makan pada diabetisi sama dengan anjuran makan sehat umumnya,
yaitu makanan menu seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori masing-masing.
Sebaliknya anjuran makan bagi diabetisi juga akan sangat baik untuk orang sehat
yang tidak menyandang DM.
Tujuan makan sesuai
kebutuhan kalori adalah agar dapat mencapai dan mempertahankan berat badan yang
normal. Pada diabetisi yang gemuk, kadar gula darah sulit dikendalikan,
sehingga berat badan perlu dibuat normal. Berat badan normal berkisar antara
kurang dari 10% sampai lebih dari 10% dari berat badan idaman. Berat badan idaman
adalah 90% x (tinggi badan dalam cm dikurang 100 kg). Bila tinggi badan 160 cm,
maka berat badan idamannya adalah 90% x (160-100) kg = 54 kg. Berolahraga
dengan teratur dapat membantu menurunkan berat badan dan mengendalikan kadar
gula darah.
Selain perlu mencapai
gula darah dan mempertahankan gula darah mendekati normal, Diabetisi juga perlu
mencapai dan mempertahankan lemak darah serta tekanan darah yang normal.
Diabetisi tak perlu takut makan dan dianjurkan makan bersama anggota keluarga
lainnya, yaitu menu makanan yang seimbang sesuai kebutuhan gizi.
MENU SEIMBANG BAGI DIABETISI
1. Makanlah
aneka ragam makanan
Tidak ada satu jenis
makanan yang mengadungg semua zat gizi yang mempu membuat seseorang untuk hidup
sehat dan produksi. Makanlah beraneka ragam makanan yang mengandung sumber zat
tenaga, sumber zat pembangun serta sumber zat pengatur. Dengan makan dengan menu
yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan gizi.
a. sumber
zat tenaga
Makanan sumber zat tenaga antara
lain : nasi, jagung, gandum, ubi, kentang, sagu, roti, dan mie. Minyak,
margarin, dan santan yang mengadung lemak juga sumber zat tenaga. Makanan
sumber zat tenaga menunjang aktivitas sehari-hari.
b. sumber
zat pembangun
Makanan
sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah
kacang-kacangan, tempe, tahu. Sumber yang berasal dari hewan adalah telur,
ikan, ayam, daging, susu, serta hasil olahannya seperti keju. Zat pembangun
berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan. Makanan sumber zat
pembangun mengandung zat gizi protein dan mineral.
c. sumber
zat pengatur
Sumber zat
pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan ini mengandung
berbagai vitamin dan mineral yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi
organ–organ tubuh.
2. Makanlah
untuk memenuhi kecukupan energi.
Agar dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari,
seperti belajar, berolahraga dan kegiatan lain, setiap orang perlu makan
makanan yang cukup enegi, tidak kekurangan dan tidak berlebihan. Kecukupan
energi ditandai dengan berat badan yang normal. Oleh karena itu, capai dan
pertahankan berat badan yang normal.
Kelebihan gizi terutama makanan tinggi lemak
dan rendah karbohidrat dapat menimbulkan kegemukan yang berujung timbulnya DM.
Mempertahankan berat badan normal/ideal
sesuai dengan umur dan tinggi badan diperlukan untuk pencegahan DM. Peningkatan
aktivitas fisik dan mengurangi makan adalah cara yang baik untuk penurunan
berat badan.
Kebutuhan energi seseorang bergantung pada
usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan dan kegiatan fisik, keadaan
penyakit dan pengobatannya.
Kenali makanan sebagai energi (karbohidrat).
Sebagian dari kebutuhan energi pilihlah karbohidrat kompleks dan serat, batasi
karbohidrat sederhana yang (refined).
Terdapat 3 kelompok
karbohidrat yaitu kompleks, sederhana dan serat :
- Karbohidrat
Kompleks (tepung-tepungan).
Makanan sumber karbohidrat kompleks adalah
padi-padian (beras, jagung, gandum), umbi-umbian (singkong, ubi jalar,
kentang), sagu. Makanan tersebut mengandung zat gizi lain selain karbohidrat. Proses
pencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks di dalam tubuh berlangsung lebih
lama dari karbohidrat sederhana, sehingga dengan mengonsumsi karbohidrat
kompleks rasa kenyang akan berlangsung
lebih lama.
Di dalam tubuh karbohidrat kompleks seperti dalam roti
atau nasi, harus diurai menjadi rantai tunggal dulu sebelum diserap ke dalam
aliran darah. Sebaliknya, karbohidrat sederhana seperti es krim, jeli, selai,
sirup, minuman ringan, dan permen, langsung masuk ke dalam aliran darah
sehingga kadar gula darah langsung melejit.
Penyandang diabetes lebih dianjurkan
mengkonsumsi karbohidrat berserat seperti kacang-kacangan, sayuran, buah segar
seperti pepaya, kedondong, apel, tomat, salak, semangka. Sedangkan buah-buahan
yang terlalu manis seperti sawo, jeruk, nanas, rambutan, durian, nangka,
anggur, tidak dianjurkan.
- Karbohidrat
Sederhana.
Karbohidrat
sederhana alamiah tedapat pada buah, sayuran dan susu. Bahan makanan tesebut
selain mengandung karbohidrat, mengandung zat gizi lain yang sangat bemanfaat. Karbohidrat
sederhana yang diproses seperti gula, madu, sirup, bolu, selai langsung diserap
dan digunakan tubuh sebagai energi, sehingga cepat menimbulkan rasa lapar. Gula
tidak mengandung zat gizi lain, hanya karbohidrat. Konsumsi gula yang berlebih
dapat mengurangi peluang terpenuhinya zat gizi lain.
Makanan dengan kandungan gula tinggi sering juga mengandung lemak yang tinggi sehingga dapat mengakibatkan kegemukan.
Makanan dengan kandungan gula tinggi sering juga mengandung lemak yang tinggi sehingga dapat mengakibatkan kegemukan.
- Serat
Serat adalah bagian
karbohidrat yang tak dapat dicerna. Kelompok ini banyak terdapat pada buah,
sayuran, padi-padian dan produk sereal. Susu, daging dan lemak tidak mengandung
serat.
Serat terdiri dari 2 jenis yaitu
serat larut (pembentuk gel) seperti pectin dan guargum serta serat tidak larut
seperti selulose dan bran. Kedua jenis serat ini banyak terdapat pada
padi-padian, kacang-kacangan, tempe, sayuran serta buah.
Buah dan sayur
merupakan makanan yang kaya kalium. Kekurangan kalium bisa menyebabkan
intoleransi glukosa. Selain itu, sayur dan buah juga rendah kalori dan
menyediakan berbagai antioksidan, vitamin, mineral, dan fitonutrisi yang
penting untuk menjaga kesehatan tubuh.
Makan cukup serat memberikan keuntungan
sebagai berikut:
o
Perasaan kenyang membantu mengendalikan
nafsu makan dan penurunan berat.
o
Makanan tinggi serat biasanya rendah
kalori.
o
Membantu buang air besar secara teratur.
o
Menurunkan kadar lemak darah yang dapat
meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung yaitu kolesterol dan
trigliserida darah.
3. Batasi konsumsi lemak, minyak dan santan.
Lemak dan minyak dalam
makanan berguna untuk memenuhi kebutuhan energi, membantu penyerapan vitamin A,
D, E dan K serta menambah lezatnya makanan. Bagi kebanyakan penduduk Indonesia,
khususnya yang tinggal di pedesaan konsumsi lemak/minyak masih sangat rendah
sehingga perlu ditingkatkan, sedangkan konsumsi lemak pada penduduk perkotaan
sudah perlu diwaspadai karena cenderung berlebihan.
Kebiasaan mengonsumsi lemak hewani berlebihan dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah arteri dan penyakit jantung koroner. Membiasakan makan ikan dapat mengurangi risiko menderita penyakit jantung koroner karena lemak ikan mengandung asam lemak omega-3. Asam lemak omega 3 membantu mencegah penyumbatan lemak pada dinding pembuluh darah.
Kebiasaan mengonsumsi lemak hewani berlebihan dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah arteri dan penyakit jantung koroner. Membiasakan makan ikan dapat mengurangi risiko menderita penyakit jantung koroner karena lemak ikan mengandung asam lemak omega-3. Asam lemak omega 3 membantu mencegah penyumbatan lemak pada dinding pembuluh darah.
Penyandang DM mempunyai
resiko tinggi untuk mendapatkan penyakit jantung dan pembuluh darah. Dengan mengurangi
asupan lemak, terutama lemak jenuh dapat menurunkan risiko DM ini. Beberapa
contoh sumber lemak jenuh adalah makanan yang dimasak dengan banyak minyak,
mentega ataupun santan, lemak hewan, susu penuh (whole milk) dan cream.
Langkah awal untuk
mencegahnya adalah dengan tidak terlalu berlebihan memakan makanan yang
digoreng. Konsumsi sebaiknya makanan yang dikukus, direbus, atau dipanggang.
Selain itu kurangi makanan yang banyak mengandung kolesterol seperti : otak,
kuning telur, hati, ginjal, jantung, daging berlemak, keju, lemak hewan,
mentega.
4.
Gunakan garam beryodium.
Konsumsi natrium dalam
garam dapur (natrium klorida) yang belebihan dapat memicu terjadinya penyakit
darah tinggi. Anjuran asupan natrium biasanya tidak lebih dari 3000 mg perhari
yaitu kira-kira 1 sendok teh yang digunakan dalam memasak. Sehari-hari kita
dengan mudah memperoleh makanan olahan
yang mengandung tinggi natrium (garam).
Untuk itu kita harus hati-hati dalam memilih makanan.
MAKAN
YANG TERATUR
Untuk
dapat makan sesuai kebutuhan gizi, anda perlu mengetahui kebutuhan kalori
sehari. Selain membantu dalam kebutuhan kalori, ahli gizi/diet juga
menyaranakan variasi makanan sesuai dengan daftar bahan makanan penukar.
Porsi makanan
hendaknya tersebar sepanjang hari, yaitu makan pagi, makan siang, dan makan
malam serta kudapan diantara waktu makan. Diabetisi yang menggunakan insulin,
sebaiknya memperhatikan jadwal makan teratur, jenis serta jumlah makanan. Bila
mereka makan tidak teratur, dapat menyebabkan hipoglikemia (penurunan kadar
gula darah < 60 mg/dL) yang bisa membahayakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar